Menapak Tilas Kisah Laskar Pelangi SD Muhammadiyah Belitung
Kisah Laskar Pelangi tidak bisa terlepas dari Pulau Belitung
Telah menjadi legenda di tanah ini. 10 anak yang menimba ilmu di sekolah SD Muhammadiyah Gantong dengan guru yang selalu semangat dan penuh kasih Ibu Muslimah. Biasanya orang-orang memangilnya Bu Mus. Pada saat film Laskar Pelangi dibuat tim produksi membuat sebuah bangunan untuk menjadikannya setting sekolah dasar Muhammadiyah Gantong. Sebuah bagunan rapuh dan usang, hanya terdiri dari kayu dan seng yang menjadi atapnya. Di belakang bangunan sekolah ini harus di papah dengan dua buah kayu agar sekolah ini tidak roboh pada saat angin kencang atau hujan deras.
Bangunan SD Muhammadiyah Belitung ini berada di tengah lapangan berpasir putih ini menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakatnya. Bangunan karya Mira Lesmana dan Riri Riza, selaku produser dan sutradara Laskar Pelangi dipertahankan hingga saat ini. Pada Saat kita memasuki halaman sekolah ini kita akan melihat sebuah papan tulisan SD Muhammadiyah Gantong.
Setelah masuk ke dalam terlihat bangku dan meja belajar yang biasa digunakan Laskar Pelangi untuk mencari ilmu, sebuah papan tulis kapur yang hampir lapuk dan sebuah peta Indonesia yang sudah menguning. Terbayang pada saat ke 10 anak ini, Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun mengabiskan hari-harinya di dalam sekolah ini. Betapa mulianya seorang Bu Mus dengan telaten mengajar 10 anak ini dan tidak tergoda untuk pindah ke sekolah lain yang lebih bagus.
Selain ruang kelas yang selalu bocor jika hujan sekolah ini tidak memiliki ubin, mereka belajar beralaskan pasir putih.
Di luar sekolah ada sebuah toilet yang biasa digunakan oleh anak-anak, dan sebuah sumur yang digunakan untuk wudhu anak-anak dan Bu Mus sebelum menunaikan ibadah shalat. Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi diresmikan oleh Andrea Hirata sendiri pada 27 November 2010. Replika SD Muhammadiyah Gantong menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawannya, rasanya seperti menelusuri kesuksesan film Laskar Pelangi.
Sekolah yang rapuh ini menjadi cagar yang dilestarikan oleh warga setempat. Untuk masuk ke Replika SD Muhammadiyah Gantong kita dikenakan biaya Rp.3.000. Tempat ini selalu ramai dukunjungi oleh wisatawan, namun bagi kita yang mebawa anak-anak mohon diperhatikan agar tidak bermain atau berlarian di dalam bangunan sekolah, Karena bangunan ini agak rapuh.
Sehabis berkunjung ke Laskar Pelangi SD Muhammadiyah belitung ini tidak lengkap rasanya jika tidak sekaligus main ke Museum Kata milik Andrea Hirata, bisa dilihat ulasannya di artikel kami mengenai Museum Kata. Selamat Berlibur 🙂
Paket Tour belitung 3 hari 2 malam, super lengkap , super hemat ALL IN