Tempat Bersejarah Singapura Civilian War Memorial Singapore

Civilian War Memorial Singapore memperingati korban perang Jepang di Singapura

Tempat bersejarah di Singapura
Berada tepat di tengah kota
Sebuah Sejarah kelam di era perang

Latar Belakang Berdirinya Civilian War Memorial Singapore

Civilian War Memorial Singapore merupakan monumen bersejarah yang dijadikan simbol penderitaan warga Singapura. Monumen Civilian War Memorial Singapore dibangun dalam 4 pilar dengan ketinggian sama yaitu 65 meter yang menyimbolkan persemakmuran warga Singapore. Warga Singapore yang terdiri dari 4 etnis yaitu Melayu, China, India, dan Eurasia.

Sejarah Penjajahan Jepang di Singapura

Singapura dijajah Jepang selama perang dunia kedua yaitu tahun 1942 – 1945. Telah mencapai ribuan korban terbunuh pada masa itu, seorang Warga Singapura ras China berusia 18-25 tahun melapor kepada kaisar tentara Jepang bahwa 6000 warga Singapura telah terbunuh. Namun sebenarnya sudah melebihi angka tersebut yaitu 25.000 – 50.000 korban dan dimakamkan di bawah 4 pilar secara masal. Pada tahun 1962 korban penjajahan Jepang diperingati di sekitar Siglap, Changi, dan Bukit Timah. Kejadian itu diperingati setiap tahun dan didirikan sebuah monumen bersejarah. Sampai sekarang dikenal dengan Civilian War Memorial Singapore.

Pada tahun 1963, Perdana menteri Lee Kuan Yew memberikan sebidang tanah untuk dibangun sebuah monumen untuk memperingati warga sipil yang gugur pada perang dunia kedua. Rencana ini didukung baik oleh masyarakat dan pemerintah. Kemudian pembangunan monumen ini dimulai pada tahun 1966 dan selesai setahun kemudian 1967 dengan menghabiskan dana sebesar S$500.000 atau lebih dari 5 milyar rupiah. Tepatnya pada 15 Februari 1967 diresmikan oleh perdana menteri Lee Kwan Yew dengan meletakkan karangan bunga pertamanya dan peringatan ini berlanjut setiap tahunnya untuk mengingat dan menghormati para korban perang.

Arsitektur tempat bersejarah singapura Civilian War Memorial Singapore

Arsitekur bangunan ini didesain oleh seorang arsitek bernama Leong Swee Lim. Desain yang dibuatnya berhasil memenangkan juara pertama kompetisi desain dan berhasil memberikan kontribusi besar bagi Singapura. Desain tugu bersejarah ini merupakan karya Leong yang paling terkenal. Tugu ini terdiri dari 4 pilar tang berdiri sejajar dengan ketinggian 230 kaki atau sekitar 70 meter. Empat pilar itu menyimbolkan 4 perbedaan budaya yang hidup di Singapura yakni ras Cina, Eurasia, India, dan Malaysia. Tugu bersejarah ini merupakan ikon warisan budaya yang mengutamakan nilai persatuan dalam perbedaan budaya dan suku dan menyimbolkan kemakmuran rakyat Singapura.

Lokasi Civilian War Memorial Singapore dan Akses untuk Mencapai Lokasi

Lokasi tempat bersejarah singapura ini tepatnya berada Bounded by Nicoll Highway, Stamford Road, Beach Road and Bras Basah Road. Monumen ini berdiri diatas tanah dengan luas 1.4 hektar. Jika kita ingin mengunjungi monumen ini, kita bisa mengaksesnya dengan MRT di sekitar Halte City Hall atau Halte Esplanade.

Ada apa di sekitar Civilian War Memorial Singapore ?

Di sekitar monumen kita tidak hanya melihat sebuah monumen bersejarah, dekat dengan Civilian War Memorial Singapore terdapat Esplanade Park dan Fort Canning Park. Ketika melihat warga Singapura yang didominasi oleh bangsa Cina, bangsa Melayu dan India, bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Inggris dan Mandarin. Pernahkah kita membayangkan kalau sebelumnya Singapura pernah dipimpin oleh seorang bangsawan Melayu pada abad pertengahan, dan penjajahan Inggris menyerah kepada bangsa Jepang pada perang dunia kedua.

Peristiwa ini terjadi di puncak bukit Fort Canning Park yang saat ini menjadi salah satu ikon bersejarah di Singapura. Sebelumnya, taman ini dikenal dengan bukit larangan. Namun saat ini, tanah dengan luas sekitar 18 hektar ini dilengkapi dengan atraksi dan koleksi atrefak kuno yang dapat kita kunjungi. Selain itu, lapangan terbuka di sekitarnya sering digunakan untuk acara konser dan juga terdapat spot tanaman hijau yang disediakan bagi para pencinta alam. Yang paling menarik, di wilayah ini terdapat benteng yang dibangun pada abad 19 sisa perang dunia kedua.