Mengorek budaya hidup Orang Peranakan Museum di Singapore
- Sejarah dan Tradisi dimana orang Chinese bertemu dengan Melayu
- Sebuah Museum kaya budaya dan keantikan perpaduan asia
- Memberikan pemikiran pemikiran baru mengenai perpaduan dua budaya
Apa Peranakan itu?
Semua orang sudah tahu, bahwa Singapura menjadi negara dengan berbagai macam ras yang tinggal dan menetap di negara ini. Singapura menyadari betul bahwa percampuran ras yang paling dominan disini adalah, Melayu, Tionghua dan India. Sedangkan Eurasia merupakan ras yang paling sedikit. Hal ini yang mejadikan warga Singapore menjadi warga yang bertoleransi tinggi dan berwawasan luas. Mereka harus saling menerima dan mempelajari budaya, adat dan kebiasaan dari ras-ras yang berbeda. Perpaduan ras ini pula yang mebuat Singapore memiliki aset yang kaya, dan pantas untuk dibanggakan.
Dari fenomena ini munculah sebuah istilah “Peranakan” yang berarti ‘lahir di sini’ dalam bahasa Melayu. Peranakan mengacu pada keturunan pedagang asing yang menikah dengan wanita lokal di Asia Tenggara berabad-abad yang lalu. Masyarakat Peranakan Singapura sebagian besar adalah Tionghoa Peranakan, yaitu keturunan pedagang Tionghoa menikah dengan orang melayu yang menetap di pelabuhan Penang dan Singapura yang sibuk dari abad ke-19.
Dengan adanya keunikan peranakan yang dimiliki oleh Negeri Merlion ini. Dibuatlah sebuah museum yang disebut Peranakan Museum Singapore, dulunya sebelum bagunan ini dijadikan tempat wisata, bangunan ini berfungsi sebagai sekolah Tao Nan School untuk para pelajar Singapura. Tahun 2008 gedung ini beralih fungsi menjadi Museum, Museum Peranakan Singapore diresmikan pada 25 April 2008.
Wisata Singapore untuk orang tua < Tap disini
Ada apa saja di Peranakan Museum Singapore?
Bangunan kolonial yang bernuasa klasik eklektik ini berisikan segala macam benda-benda rumah tangga, tekstil, perhiasan, galeri foto yang diapakai oleh orang-orang peranakan. Berbagai aspek dari budaya peranakan Asia Tenggara dan dari berbagai elemen seperti Tionghoa, Melayu, dan India hidup kembali di Museum ini melalui pameran interaktif dan multimedia. Disini juga di jelaskan bagaimana masing-masing budaya dari berbagai meperingati hal-hal penting, seperti hari kelahiran, pernikahan hingga kematian.
Kita tidak akan bosan untuk mengeksplor Museum ini, karena tidak hanya sebatas galeri dan pameran barang-barang, Museum ini juga dilengkapi oleh audio pendukung, seperti contoh di galeri yang mendeskripsikan acara duka. Ada sebuah peti dan terdapat foto almarhum dalam ruangan kosong ini dilengkapi audio dengan suara seperti isak tagis seorang wanita yang ditinggal pergi selamanya oleh almarhum. Memang sedikit menakutkan namun kreativitas dan totalitas warga Singapore dalam mengolah dan mengemas pariwisatanya patut untung diacungi jempol.
Museum Peranakan itu juga mempuyai sudut galeri tentang agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat
Singapura, selain itu ada yang yang berisi tentang kuliner dan budaya makan bersama keluarga di Singapura, peralatan memasak, orang-orang peranakan terkenal, juga perkembangan kebudayaan peranakan hingga saat ini. Bagi kita yang senag mempelajari tentang kebudayaan dan adat Peranakan Museum Singapore adalah tempat yang wajib untuk kita sambangi.
Rangkuman dari museum Peranakan Singapore adalah mereka akan membahas kupas tuntas mengenai:
- Asal dari Peranakan
- Perkawinan peranakan
- Bahasa dan Fashion dari peranakan
- Agama
- Kehidupan Sosial
- Makanan dan Jamuan
Lokasi Peranakan Museum
- 39 Armenian St, Singapore 179941
- Stasiun MRT Terdekat adalah City hall MRT atau bras basah MRT.
- dan tentu saja bisa naik uber atau taxi.
Jam buka Peranakan Museum di Singapore
- Buka setiap hari jam 10 pagi sampai jam 7 malam
- jumat jam 10 pagi sampai jam 9 malam
Harga Tiket Peranakan Museum Singapore
- Dewasa/anak 10$
- Senior 60 tahun keatas 6$