Fort Canning Park Singapore Taman ada Mercusuar

Taman di tengah Kota Singapura Fort Canning Park Singapore Clarke Quay

Melihat Rumah Sir Thomas Raffles, founding father Singapura
Melihat taman yang super asri pas ditengah kota MRT terdekat Clarke quay
Plus bisa Melihat Mercusuar antik di Atas bukit ini

Fort Canning Park Singapore

Buat kita para penggiat alam atau yang mengemari jalan-jalan di tempat yang hijau penuh dengan pepohonan rindang. Fort Canning Park Singapore adalah tempat yang pas untuk kita kunjungi. Fort Canning orang Malay dulu menyebutnya Bukit Larangan adalah sebuah bukit kecil yang tingginya kurang lebih tinggi dari 60 meter. Di bagian tenggara negara bagian pulau Singapura. Meski hanya bukit Fort Canning Park Singapore memiliki sejarah panjang yang terkait dengan negara dan kota Singapore.

Orang-orang Melayu menyebutnya Bukit Larangan atau Forbidden Hill sejak dahulu kala. Hal ini adalah kepercayaan bahwa itu adalah tempat di mana raja-raja Singapura kuno dibaringkan untuk beristirahat, dan diyakini sebagai tempat berhantu. Banyak juga yang percaya bahwa dulunya ada sebuah istana yang pernah berdiri di atas bukit ini. Sebuah pemukiman di atas bukit pada abad ke-14 diberi nama Ban Zu oleh wisatawan dinasti Yuan Wang Dayuan.

Raffles House at Fort Canning Park

Sir Stamford Raffles membangun tempat tinggalnya di sini. Digunakan oleh Warga dan Gubernur pendatang lainnya. Hal ini kemudian dikenal sebagai Bukit Pemerintah sampai kemudian dinamai Fort Canning pada tahun 1861. Ketika sebuah benteng dibangun di lokasi tersebut untuk sebuah bunker pada zaman Perang Dunia II.

Hari ini orang-orang menyebutnya Fort Canning Park Singapore. Fort Canning Park adalah salah satu landmark yang bersejarah negara ini. tempat ini sering dipakai untuk jogging, walk hill atau olahraga air, bersepeda dan melihat-lihat satwa liar sepeti monyet abu-abu yang berkeliaran disini. Ada banyak bagian wisata yang patut kita kunjungi.

Underground Far East Command Centre (The Battle Box):

Sebuah Bunker yang digunakan pada saat World War II. Dipimpin oleh Lieutenant General Arthur Ernest Percival (Commander of British Forces). Tempat ini adalah rahasia untuk berkumpulnya para militer perang dan tempat untuk membuat strategi perang.

Sally Port:

Port sally adalah pintu tersembunyi kecil yang mengarah keluar dari Fort Canning, tempat yang memungkinkan para penghuni untuk melarikan diri dari serangan musuh yang tidak terdeteksi. Fort Canning memiliki setidaknya tiga pelabuhan, namun hanya Port Sally yang tersisa satu hari ini.

Gothic Gates:

Sebuah gerbang yang mengesankan sekaligus suram dengan arsitektur gothic membawa pengunjung ke Fort Canning Green, tempat pemakaman umat Kristen biasa berdiri. Dibangun pada tahun 1846, gerbang ini yang sejak saat itu menjadi landmark Bukit Canning. Huruf di atas kedua gerbang itu, “IHS” adalah iota, eta dan sigma, tiga huruf pertama dari kata Yunani untuk Yesus.