Pura besakih adalah salah satu tempat persembahyangan bagi umat hindu di Bali. Selain menjadi tempat ibadah, pura besakih juga menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan.
Struktur Kompleks Pura Besakih Bali
Pura besakih bali juga sering disebut dengan nama pura agung besakih. Pura besakih bali terdiri dari 1 pusat pura yang diberi nama pura penataran agung besakih dan terdapat 18 pura pendamping yang berada di sekeliling dari pura penataran agung besakih. Karena begitu banyaknya pura dalam satu wilayah, maka pura besakih menjadi pura yang terbesar di Bali. Setiap harinya tentu ada wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan pura besakih serta pemandangan gunung agung di belakangnya.
Karena lokasinya berada di dataran tinggi, udara di tempat wisata ini akan terasa sejuk terlebih karena berlokasi di ketinggian mencapai 1000 meter di atas permukaan laut.
Berbagai hal unik tentang pura besakih
Termasuk Pura Terbesar
Wisatawan yang datang ke pura ini bisa menyaksikan kemegahan pura besakih. Dibuat dengan desain bebatuan yang unik, serta anak tangga yang siap menyambut para pengunjung. Pura ini adalah pura terbesar yang ada di Indonesia. Pura ini terdiri dari satu pura besar yang menjadi pusatnya dan beberapa pura lain sebagai pendamping. Para wisatawan yang berkunjung tidak akan kecewa dengan keindahan pura ini.
Pura ini sangat luas, kegiatan upacara dan peribadatan dipusatkan di pura ini. Setiap tahun, setidaknya terdapat 70 festival dilaksanakan di dalam kompleks pura ini. Selain itu, masyarakat bali juga meramaikan pura ini pada saat terjadi bulan purnama yang menjadi momen perayaan odalan.
Ada beberapa pura lain dalam pura besakih jumlahnya mencapai 46 pura yang dimasukkan dalam tiga bagian. Pura utama berada di bagian paling tinggi dari semua pura.
Tempat awal penyebaran agama hindu di bali
Pura Besakih dipercaya sebagai awal mula penyebaran ajaran Hindu Dharma di Pulau Bali. Di tempat ini, tepatnya di Pura Basukian, salah satu pura yang ada di Kompleks Pura Besakih, bermula di tahun 1284 Rsi Markandeya seorang pemuka agama Hindu keturunan india. Rsi Markandeya membangun Pura Besakih karena mendengar suara gaib ketika bermeditasi di Dataran Tinggi Dieng. Ia dan pengikutnya pun sampai membelah hutan di Jawa untuk sampai ke pulau Bali. Sesampainya di sana, ia menanam sebuah kendi yang disebut ‘Basuki’ atau artinya selamat. Nama tersebut lama-kelamaan dikenal menjadi Besakih.
Gaya bangunan yang khas
Bangunan ini merupakan karya bangunan dengan gaya jaman dahulu. Keunikan dari pura utama yaitu bentuk bagian atasnya yang mempunyai punden berundak. Pada masa silam, punden berundakan dipakai sebagai media untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Tipe punden berundak ini belum banyak ditemukan di Indonesia. Sehingga membuat daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Baca juga: Pantai Kuta Bali Ikon pariwisata bali
Panorama yang indah
Tidak hanya melihat bangunan pura dengan gaya yang elok, namun pemandangan yang ada di sekitar pura akan menarik perhatian kita juga. Pura ini berada di lereng gunung agung, sehingga pemandangan gunung dapat terlihat dengan jelas. Jika kita datang pada waktu tertentu, kita dapat menyaksikan pemandangan pura yang diselimuti kabut tipis.
Bukit Peninggalan Zaman Megalitikum
Yang membuat pura ini semakin menarik ialah terdapat peninggalan zaman dulu yang sudah berusia ratusan tahun dari zaman megalitikum. Hal ini dapat kamu lihat dengan arsitektur bangunannya dan benda-benda bersejarah lainnya seperti, menhir, tahta batu dan struktur teras primaid. Ini juga cocok buat kita yang ingin hunting foto, karena merupakan spot yang cocok dan instagrammable.
Penamaan Pura
Rsi Markandeya memberi nama pura ini pura besakih. Kata besakih diamnol dari kata basuki yang artinya selamat. Menurut mitos, nama basuki juga merupakan nama naga yang menjadi penjaga pura. Selain itu nama ini juga terinspirasi dari nama tempat yang dijadikan tempat ia menanam kendi yang berisi air. Serta berisi bermacam logam emas, perunggu, perak, permata, besi, sesajen dan percikan air suci. Wisatawan yang datang ke tempat ini tentu menjadi lebih tertarik dengan adanya latar belakang penamaan pura dengan cerita yang mengandung unsur sejarah dan budaya.
Makna filosofis dari pura besakih
Pura ini memiliki makna filosofis yang mendalam. Pura ini mengandung unsur-unsur simbolis seperti pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, penghidupan, bahasa, keagamaan dan kesenian. Unsur tersebut menjadi nilai dasar yang ditanamkan dalam kehidupan manusia.
Konsep pembangunan pura
Pembuatan pura tidaklah sembarangan. Pura mengandung sebuah konsep yang bermakna. Pura ini dibuat konsep yang disebut dengan Tri Hita Kirana. Tentang keseimbangan hidup diantara manusia, Tuhan, serta alam sekitar. Karena itu, pura dibangun sesuai arah dari mata angin demi menyimbolkan keseimbangan.
Aturan berpakaian
Karena pura ini adalah tempat yang disucikan, maka ada aturan yang harus diikuti orang yang datang berkunjung, baik untuk beribadah atau datang untuk berwisata. Aturan ini diberlakukan sebagai bentuk penghormatan dan menghargai kebudayaan dan tradisi tempat suci di bali.
Wisatawan yang datang dan memasuki pura diharuskan menggunakan kain serta selendang yang telah disediakan di pura. Bagi pengunjung perempuan yang sedang datang bulan di larang untuk memasuki kawasan pura. Wisatawan yang memenuhi aturan tersebut, dapat masuk ke area pura dengan tetap menjaga sopan santun. Sebab pura ini menjadi tempat peribadahan bagi warga Bali yang beragama Hindu.
Harga tiket masuk Pura Besakih
Harga tiket masuk pura besakih bagi wisatawan Rp. 30.000 per orang, sementara untuk biaya parkir motor Rp. 5.000 dan Rp. 10.000 untuk mobil.
Lokasi dan jam buka tutup pura besakih
Lokasi: Jl. Gunung Mas No.Ds, Besakih, Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali 80863
Jam buka untuk wisatawan bisa berkunjung dari pukul 08.00-17.00 WITA, namun bagi yang ingin bersembahyang pura terbuka 24 jam.
Cara menuju ke pura besakih bali
Para wisatawan tidak akan sulit saat berniat untuk pergi ke pura ini. Perjalanan dari kuta, bisa dilakukan dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan. Untuk lebih memudahkan kita bisa menggunakan google maps untuk bisa sampai ke pura besakih. Kita bisa menggunakan kendaraan pribadi, transportasi umum atau menyewa kendaraan untuk berkeliling sepuasnya di Bali.
Namun agar pengeluarannya tidak berlebih, rekomendasi terbaik adalah menggunakan kendaraan rental yang dapat kita gunakan seharian penuh.
Inilah hal menarik yang perlu kita ketahui tentang pura besakih. Tempat peribadatan umat Hindu yang juga dijadikan sebagai objek wisata menarik di bali. Jangan lupa bawa kamera dan menikmati liburan kalian ya!